Israel tidak hanya membantai orang-orang Palestina di Jalur Gaza dengan mesiu dan peluru, tapi juga menjalankan “plot kelaparan” supaya penghuni Gaza meninggalkan wilayah itu. Pembatasan ketat akses masuknya bantuan kemanusiaan internasional ke Gaza, tidak hanya dilakukan Israel, tapi juga Mesir dengan menutup gerbang Rafah. Tentu saja langkah ini memicu protes luas di dunia, termasuk aksi yang dilakukan masyarakat Indonesia hari Sabtu (9/8/2025) di Bandung. Langkah Mesir menutup gerbang Rafah menimbulkan banyak pertanyaan mengenai motifnya. Lalu, apa yang sebenarnya terjadi di Gaza? Apa plot baru Israel di Gaza, dan bagaimana masa depannya? Simak jawabannya dalam wawancara singkat yang menarik dengan Direktur Indonesia Center for Middle East Studies (ICMES), Dr. Dina Sulaeman. berikut ini.